BETERNAK DARI MERPATI YG
GAGAL DILATIH ( UPCARE DARI ANAK BURUNG PRESTASI), APAKAH MEMILIKI PROSPEK MENGELUARKAN ANAKAN
YG BERPRESTASI.
Pertanyaan ini selalu timbul
disetiap pemain merpati, jawabannya pun selalu menimbulkan kontroversi. Ada
yang menjawab “wong yg indukannya juara
saja anakannya blm tentu juara, apalagi indukan ga juara” .
Ada juga yg membantah,
dengan beberapa pengalamanan bahwa beberapa burung juara berasal dari burung
yang indukannya tidak juara buktinya anakannya juara. Akhirnya timbul pernyataan
bahwa dalam beternak tidak ada yang pasti karena dalam beternak menggabungan 2
(dua) jenis merpati yang Genotif dan fenotifnya berbeda, semua tergantung
rezeki, tinggal yang kuasa mau member kita burung juara apa tidak. Akhirnya
semua tidak ada yang pasti karena dalam beternak pun tidak memiliki kepastian
dan yang gabungkan adalah mahluk hidup sehingga hasilnya pun tergantung dari
merpati itu sendiri kapan dia akan mengeluarkan bibit yang bagus kapan yang
kurang bagus bahkan jelek sekalipun. Akhirnya anakannya pun bervariasi dari
yang bias menduduki posisi puncak sampai ketingkat yang baru dilatih langsung
upcare krn tidak sesuai dgn keinginan kita.
Bagaimana kita harus
mempersiapkan agar indukan yang kita gunakan dalam beternak bias sesuai dengan
keinginan kita. Type seperti apa merpati yang menjadi idaman kita, mampu
bertengger di puncak prestasi. Namun saat ini jarang kita temui merpati yang
mampu bertengger di puncak prestasi scr terus menerus, karena Trah juara sdh
merata hamper dimiliki oleh seluruh pemain merpati disemua kalangan.
MERPATI JUARA PASTI MEMILIKI
POSTUR YANG PROPOSIONAL DAN GEN YANG BERAGAM.
Pernyataan diatas adalah
mutlak dan tidak bias ditawar, karena utk menduduki posisi puncak dari merpati
harus memiliki Body yang proposional dan gen yang beragam. Hampir tidak ada
burung yang Inbred bisa menjadi juara, karena Intelegensi nya pasti Rendah,
posturnya kurang proposional dan kurang tahan terhadap berbagai macam penyakit.
Namun tidak sedikit hasil burung Inbred yang mampu menurunkan anakan yang juara
setelah disilangkan lagi dgn merpati lain yang tidak memiliki hubungan darah
yang dekat.
Sehingga ada juga peternak
yang tidak sadar dgn asal menjodohkan burung yang sdh terbukti juara tanpa
melihat keturunannya, begitu dijodohkan tidak mengeluarkan anakannya yang mampu
berprestasi namun dengan tidak sengaja menjodohkan dengan betina yang tidak
sengaja ( betina geberan namun Trahnya juara ) bisa mendapat anakannya yang
juara. Kita langsung memvonis, ini darahnya tidak cocok, ini cocoknya sama
betina geberan. Padahal secara tidak sengaja karena kita tidak mempelajari Trah
atasnya bahwa ini burung yang masih satu trah, namun di ternak secara Line
bred, padahal beternak dengan Line bred apabila dilakukan secara terus menerus
akan menghasilkan anakan yang sama dengan kita beternak secara Inbred.
INDUKAN TIDAK JUARA ( DARI
TRAH JUARA ) ANAKNYA BISA JUARA.
Banyak yang seperti ini,
karena peternak baik sengaja maupun tidak sengaja menggabungkan 2 (dua) merpati
yang komposisi fisik dan Gen yang beragam sehingga saling mengisi dan
menghasilkan merpati yang proposional baik fisik maupun genotif ditunjang dgn
latihan dan perawatan yang baik sehingga prestasinya mampu menyamai bahkan
melebihi tetuanya / indukannya atasnya.
Sehingga diperlukan langkah2
yang peka dalam beternak.
1.
Harus paham untuk
kreteria Fenotif dan Genotif ( phisik dan gen ) burung yang juara seperti apa,
pelajari trah dan sering memegang burung2 juara sehingga paham bahwa burung
juara memiliki komposisi phisik seperti apa dan berasal dari trah apa bukan
hanya F1 keatas namun 2 bahkan 3 atau 4 trah keatas.
2.
Yang banyak ditemui
pemain dikalangan pemain merpati, bahwa pemain merpati rata – rata paham untuk
bentuk komposisi phisik burung bagus, namun begitu di pegangkan burung yg tidak
bisa berprestasi ( upcare ) di Tanya dimana letak kekurangan merpati tersebut
sehingga dalam dilatih tidak sesuai dengan harapan sehingga harus diUpcare dimana letak kekurangannya. Kebanyakan yang
bingung “ dimana yah letak kekurangannya, burung bagus gini kok ga bisa
dilatih, kok sprintnya tidak keluar, kok takut di dekati musuh, kok tidak mau
nemplok dll” padahal disinilah letak kemahiran kita, bagaimana kita
mencetak dari indukan yang tidak berprestasi bisa menghasilkan anaknya yang
berprestasi.
3.
Pahami kekurangan
indukan yang akan kita jadikan Breder tutupi dengan pasangan yang mampu
menutupi, bila perlu gunakan indukan betina yang bener2 sempurna baik Phisik
maupun dari segi trah.
4.
Pahami karakter Trah
tersebut, dari awal dilatih typenya seperti apa, yang baik bentuk phisiknya
seperti apa, mayoritas dari warna apa, kekurangan pada saat dilatih seperti
apa, bila merpati siap lomba type terbangnya seperti apa, model giringnya
seperti apa. Timba pengalaman dari senior2 yang pernah melatih Trah tersebut.
5.
Konsisten dalam
beternak, perawatan dan pelatihan dan jangan mudah terpengaruh dari cerita2
luar.
6.
Merpati yang siap
lomba dan bisa menjadi juara, tentunya Kondisi phisik dan bulu dalam kondisi
puncak, bagaimana kita mampu mengatur dalam palathan dan perawatan disaat
merpati sudah waktunya lomba berada dalam kondisi siap.
SELAMAT MENCOBA
BY “JANOKO MOZART BF”