Sebelumnya kami ijin memperkenalkan
terlebih dahulu siapa kami, sehingga rekan mania andokan setanah air dapat
mengenal lebih jauh Birdfarm kami. Kami menyukai dunia merpati sejak kecil di
jakarta sekitar tahun 80-an hingga tahun 90-an setelah lulus SMA kami berhenti
karena melanjutkan studi, setelah kembali kejakarta tahun 2002 - 2004 kami
mencoba bermain kembali merpati tinggian di kemayoran yang kala itu merupakan
barometer merpati tinggian setelah Pulomas rupanya hasil permainan merpati tinggi yang kami rasakan
kurang maksimal antara hasil dengan biaya yang dikeluarkan ditambah pengetahuan
yang kurang maksimal di dunia merpati. Sehingga kami pun beralih kemerpati
balap, kemudian kami pindah ke
Bali dan mulai tahun 2006 kami mencoba mengenal lebih jauh tentang dunia
Merpati Balap.
Berawal dari kecintaan
terhadap dunia merpati kami mencoba menelusuri istilah Trah atau garis
keturunan di merpati balap yang pada pemain merpati tinggian bukan merupakan
prioritas utama namun pada merpati balap itu adalah hal mutlak yang tidak boleh
ditinggalkan. Karena rasa keinginan tahuan sehingga mendorong kami mencoba
menelusuri trah burung – burung juara ditanah air, hasil dari penelusuran kami
terhadap burung juara mungkin rekan mania andokan dapat membaca tulisan kami
yang berjudul Merpati Balap di Indonesia yang merupakan pendapat, pengalaman
dan pengamatan rekan – rekan kita yang lebih dahulu mengenal dunia merpati
balap.
Hasil dari penelusuran kami
terhadap dunia merpati balap akhirnya kami bertemu dengan bpk Ayin Janoko team
Jember tahun 2007, dan akhirnya kami dipinjamkan indukan jantan dan betina
mulai dari Lelet,
Micky, Angel HR 47 dan
anaknya Angel
Junior Ring
Janoko 213 dan 214
(kembar) kelima
burung tsb skrg ada dikandang kami di Semarang, Excellent (pernah dipinjamkan
ke kami untuk diternak), anak
janoko Ring 42, Trah Masakini (Nyo Situbondo) dll. Berawal dari kedekatan kami dengan Ayin janoko jember
team yang saat ini sudah almarhum sehingga kami banyak mengoleksi trah – trah
janoko tersebut. Sepeninggalan Ayin sekitar pada bulan Juni tahun 2010, beliau
yang bernama lengkap (alm) Sugiyanto atau lebih dikenal dengan nama panggilan Ayin sehinggal Janoko team
Jember tidak eksis lagi di
dunia andokan tanah air, tapi kita patut bersyukur dari tangan dingin beliaulah
sehingga dapat mengeluarkan burung – burung juara ditanah air diantara yang
sangat fenomenal sprinter yang bernama Janoko dengan nomor Ring 42 dan betina sesarang
Janoko dengan nomor Ring 41, keturunan dari burung tersebut pun hampir dibilang
merata karena dapat melahirkan burung – burung merpati kelas nasional yang
banyak berkiprah event nasional maupun lokal.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa
mulai tahun 2007 hingga saat ini sprinter yang sering menjuarai lomba Lokal dan
Nasional banyak didominasi Trah Janoko baik dari Janoko sendiri maupun betina
sesarangnya dengan ring 41, seperti kita sebut saja Terminator
dan Janoko
junior ( Koneng), Pamungkas,
Parikesit, Bintang Jakarta, Garis (Muksin), Condro, Pantai selatan, Keris ( Juara Aniversari 2012) (
milik Fair team semarang) dan
masih banyak lagi. Kalau kita mau jujur masih banyak lagi, baik dari F1,
F2, F3 sprinter – sprinter
ditanah air saat ini yang menjuarai lomba – lomba lokal dan nasional yang
berasal dari trah Janoko, namun banyak juga mania andokan yang kurang sportif
sehingga mencoba mengaburkan trah keturunan agar ternakan trah burung lain yang
muncul.
Untuk itu alangkah baiknya
kita mengenal lebih jauh koleksi Trah Janoko team Jember milik (alm)
Ayin, beberapa indukan yang menjadi pamungkas kandang disana waktu itu seperti
Excellent, Lelet, Micky, Angel, Balik nama dan betina Masa kini (trah mercy).
Hasil bincang – bincang penulis dengan Ayin waktu beliau masih hidup dan mania
Andokan Jember an. Patrik Haryanto ( masih keponakan alm. Ayin) serta Tapa (
Mantan joki Janoko team) dengan beberapa kru janoko team Jember semasa masih
eksis yang mengetahui sebeluk beluk Janoko team, sehingga kita bisa lebih jelas
mengetahui silsilah merpati yang ada di kandang Janoko Team Jember, kita Mulai dari :
1. EXCELLENT
Excellent aslinya menggunakan Ring
HR warna Hijau (menurut keterangan Patrik ), excellent berwarna kelabu terang dengan bintik – bintik disekitar
sayap, postur agak panjang, lar sayap merit bagus dan lidi di bulu sayap yang
lurus serta keistimewaan dari excellent adalah bulunya yang halus, style
terbang lop panjang – panjang dan yang paling menyolok dari Excellent yakni
shot ( tembak) panjang dan keras, dari trah ini kemudian bisa keluar Janoko
ring 42 yang di beli Edi Inovasi tahun 2006.
Excellent dibeli sekitar tahun 2000 an oleh Alm. Ayin dari Nyo
(Situbondo) seharga Rp. 22,5 Jt yang
waktu itu sedang dijodohkan dengan betina Megan kaki berbulu Gondrong/lebat
(trah mercy yang diberi nama Masa kini) hasil dijodohkan dengan betina ini
kemudian keluar Induk Janoko yang berwarna Kelabu terang dan ada bulu putihnya
disayap namun tidak banyak ( selap kanan kiri), dari betina inilah pada saat
dijodohkan dengan merpati yang bernama Balik Nama mengeluarkan Janoko dengan
Ring 40 dan betina sesarangnya nomor Ring 41.
Betina anak excellent -
Trah masa kini dengan Balik Nama hanya
Janoko dan betina sesarangnya saja, sedang untuk saudaranya tidak ada. Sekitar
tahun 2008 betina induk Janoko ini sudah tidak mengeluarkan bibit kemudian
dititipkan ke Deltig Mozart Team ( sekarang Janoko Mozart team ) yang waktu itu
masih berdomisili di Bali dalam kondisi sudah tidak bertelor namun akhirnya
hilang pada saat dijemur sedang ( diobati). Demikian halnya Excellent sendiri
pun pernah di pinjamkan ke Deltig Mozart (sekarang Janoko Mozart ) utk diternak
di Bali selama 3 bulan kemudian di pulangkan kembali ke Jember.
2. BALIK NAMA
Balik Nama adalah burung asli
dari situbondo berwarna Kelabu terang Tongkol dengan selap putih disayap
sebelah kiri bulu nomor 4 dan 6 serta tidak
menggunakan ring (non ring), ciri lain pada kedua kaki tumbuh bulu segaris dibagian dalam dan tidak lebat. Balik Nama
sendiri anak dari Janur Kuning (Situbondo) dengan Betina warna Tritis Ring CHO
(trah Cempaka), sedangkan kakek Balik nama adalah burung yang bernama Cepe dan
kakek buyut Balik nama adalah Micky (Nyo Situbondo) disilang dengan betina anak
45 dimana burung tersebut juga masih milik Nyo.
Untuk Janur Kuning
sendiri merupakan burung yang banyak mengeluarkan burung – burung top pada masa
itu seperti Angel dan Baret merah (Nyo Situbondo) namun beda Indukan dengan
Balik nama, Janur kuning sendiri pemilik aslinya Yadi Situbondo ( jokinya Nyo
pada masa itu).
Balik Nama sewaktu dijodohkan
dengan betina anak Excellent dengan anak Masa Kini (Nyo Situbondo) mengeluarkan
Janoko
ring 40 sang Fenomenal dan
dengan burung inilah kemudian nama Janoko Team berkibar di mania andokan
setanah air hingga saat ini. Asal muasal Balik nama sendiri adalah milik
saudara Naiming
(Situbondo) yang diternak oleh sdr.
Yadi dimana pada saat itu sdr. Naiming membawa betina tritis Ring CHO (trah
Cempaka) kemudian keluarlah Balik Nama. Setelah dewasa Balik nama mulai
menunjukkan keisitimewaanya yakni dengan type terbang lop panjang – panjang
dengan tembak yang keras, namun pada saat itu Balik nama terdpat kendala tidak
mau hinggap di betinanya. Karena keistimewaan tersebut sehingga dibeli oleh
Sdr. Patrik Haryanto seharga Rp. 7.5 jt pada tahun 1999.
Balik Nama memiliki kemampuan
terbang di atas rata – rata, sehingga pada lomba di Situbondo sprinter –
sprinter dari wilayah barat yang ditarungkan dengan Balik Nama pasti ditinggal
setengah lapangan namun Balik Nama sendiri pada saat dibeli dalam kondisi burung
rusak (
tidak mau nemplok di betina ).
Kemudian ditangan Sdr. Patrik sprinter Balik Nama di perbaiki yang akhirnya
kembali normal dan mau nemplok ke betina.
Setelah kembali dalam kondisi normal, Balik Nama mulai sering diikut
sertakan lomba lokalan serta mendapat
juara wilyah jawa timur bagian timur lumajang, situbondo, jember dan
banyuwangi, demikian halnya juga Balik Nama hanya sering di ikuti lomba lokal
karena hasilnya lebih besar dibanding lomba nasional.
3. Janoko Ring 42
Janoko sendiri merupakan burung yang fenomenal dikancah dunia
mania andokan setanah air, sedangkan Janoko adalah burung no 2 termahal setelah
Leonard (ring V&R 41), karena Janoko merupakan burung yang pernah mendapat
penawaran sebesar Rp. 750 Jt pada
saat juara lomba nasinal di madura 2007 yang saat itu masih dipegang oleh Edi
Inovasi yang di joki oleh Muksin. Janoko sendiri diambil oleh Edi Inovasi dari
(alm) Ayin seharga Rp. 150 Jt, setelah juara nasional di Surabaya tahun 2006.
Style (gaya) terbang Janoko 42 merupakan perpaduan dari
Excellent dan Balik Nama, dimana Janoko memiliki gaya terbang lop yang panjang
– panjang dan tembak yang keras, Janoko sendiri memiliki warna kelabu terang
tongkol dengan body agak kaku bila dipegang seperti bapaknya Balik Nama. Janoko
pada saat piyik ( menurut keterangan Tapa joki Janoko team) merupakan burung yang
sulit dilatih karena body yang kaku dan terbang kiwir – kiwir, sehingga pada
saat ini (alm) Ayin akan meng Upcare (menyingkirkan) burung tersebut tapi karena joki bersikeras
tetap akan melatih sehingga diteruskan yang akhirnya bisa menunjukkan ke
istimewaannya yang pada akhirnya akhirnya bisa menjuarai lomba Nasional secara
berturut – turut.
Keistimewaan lain dari
Janoko yang jarang di miliki oleh trah burung – burung lain adalah dapat
mencetak keturunannya menjadi juara – juara nasional baik dari Janoko ring 42
maupun saudara betina sesarangnya Ring Janoko 41 dan ini hampir merata baik
dari F1, F2 bahkan F3 nya, mungkin ini yang tidak dimiliki oleh Trah merpati –
merpati balap lainnya atau dengan kata lain Janoko tidak pelit untuk menurunkan
ke istimewaannya bagi generasinya.
4. MICKY Ring Janoko 73
Sama halnya dengan Janoko
ring 42, Micky pun merupakan anakan langsung dari Balik Nama beda Induk betina, dimana induk betina dari Micky berwarna coklat trah mercy (masih saudara Mama chelsie) yang
dibawa oleh sdr. Ni’am jember,
indukan Micky juga masih Trah dari burungnya
Nyo Situbondo. Micky
berwarna Kelabu Coklat selap,
sebelah kanan 5 dan kiri 3,
dibagian kepala ada putihnya dan berjanggut putih sedang kaki berbulu sampai
mata kaki. Micky sama halnya dengan Janoko memiliki keistimewaan dalam terbang
namun micky lebih condong ketrah mercy dimana terbang agak tinggi, jarak 100 – 200 meter turun nge L,
sprint ninggalkan lawan dan tebak keras.
Micky pun sama dengan Janoko
tidak pelit untuk daya turun ke anakanya, dimana dari trah Micky banyak dari
F1, F2 dst yang mampu untuk diturunkan dalam lomba lokal dan nasional. Demikian halnya Micky
tidak berbeda dengan Janoko ring 42, karena memiliki trah yang kuat dari Balik
nama maka dari keturunannya pasti akan keluar warna kelabu tongkol. Untuk saat ini Micky ring
Janoko 73 berada di kandang Janoko Mozart team semarang dalam kondisi ternak.
5. LELET
Lelet merupakan indukan andalan dari Janoko team Jember, Lelet
sendiri dibeli oleh (alm) Ayin dari daerah Prajegan Situbondo seharga Rp. 30 jt
setelah mengikuti lomba Nasional di Laguna Surabaya tahun 2000 an yang
melakukan transaksi pada saat itu sdr. Patrik dan masih menurut keterangannya
Lelet pun pada saat masih muda menggunakan Ring HR warna Kuning dan meiliki
warna bulu kelabu agak gelap. Keistimewaan Sprinter Lelet yakni memiliki jalur
lurus dan jalan bawah serta memiliki karakter yang kuat baik lelet sendiri
maupun keturunannya, sedangkan semasa jayanya Lelet merupakan burung andalan
dari Janoko Team spesialis untuk taruhan bila mengikuti lomba lokal maupun
nasional. Ciri khas lain dari Trah Lelet adalah anak – anaknya mudah dilatih,
jalan bawah dan tembak yang keras.
Lelet saat ini berada di
kandang Janoko Mozart team semarang dan sudah hampir tidak mengeluarkan bibit
karena sudah terlalu tua sekitar hampir 15 tahunan. Namun dikandang Janoko
Mozart team dari trah Lelet diperkirakan masih kuat karena sebelum tua (macet
tidak mengeluarkan bibit ) Lelet
sudah disilangkan secara Inbred dan linebred. Dari trah Lelet ini pun banyak
keturunannya yang berhasil menjuarai lomba – lomba lokal maupun Nasional.
6. ANGEL HR 47
Sama seperti halnya Balik
Nama, Angel pun masih anak langsung dari Janur Kuning dengan betina milik Nyo
sendiri. Pada saat itu Janur Kuning kepunyaan Yadi situbondo
(Jokinya Nyo pada saat itu), kemudian Nyo menitipkan betina untuk diternak ke
orang tuanya Sun, setelah keluar anak maka merpati tersebut dibeli kembali oleh Nyo Situbondo ( sistem sewa
pejantan ).
Maka keluarlah Angel ring HR
47 dengan kembarannya dengan Ring Hery yang dijual masih piyik dikira betina ke
Banyuwangi (menurut cerita Didik Samo jokinya Nyo ) .
Angel berwarna kelabu
coklat, dengan type terbang lop panjang satu – satu kemudian nge “L” atau turun
hujan dan tembak yang keras, type inilah yang banyak diminati oleh mania
andokan pada saat itu.
Dari anak langsung Angel pun banyak mengeluarkan burung – burung Top seperti Ma’af, Surya kencana dll untuk saat ini F1 Angel HR 47 yang masih ada yakni Angel Junior ( ring Janoko 213 ) dan kembarannya Jember Kota ( ring Janoko 214) kedua burung tersebut saat ini berada di kandang Janoko Mozart team. Angel HR 47 sebelum dibeli seharga Rp. 10 jt oleh (alm) Ayin pada tahun 2007 berada ditangan saudara Ayen rekan dari Nyo Situbondo, Kemudian Angel HR 47 dititipkan ke Janoko Mozart team ( dulu Deltig Mozart Team sewaktu di Bali ) kemudian dibawa ke jakarta dan mati disana tahun 2011 karena tua.
Janoko 213 & Janoko 214 ( si kembar seperti bapak dan om nya )
Kami ingin menyebarkan trah - trah janoko dan trah juara lainnya bagi mania andokan yang berminat dengan harga terjangkau....
by : Rosyid : 087876995975
Tidak ada komentar:
Posting Komentar