Rabu, 12 Juni 2013

MELATIH MERPATI PROFESIONAL

Melatih Burung secara profesional
Berapa kali burung harus dilepas setiap sesi dalam latihan, kalo menurut saya ini variatif.. tergantung pada kondisi phisik merpati.. Pedoman yang perlu jadi acuan setiap melatih burung tentunya jangan sampai burung kelelahan pada saat dilatih dan dipaksakan terbang sehingga burung trauma sampai joki sehingga tidak kontrol dan terus dipaksakan sehingga burung rusak... yang akhirnya tidak mau hinggap, tembaknya pelan, sprinternya hilang dsb.
Perlu kejelian Joki dalam melakukan latihan terhadap sprinter2 yang dilatih karena kondisi tiap – tiap burung berbeda, tidak mudah memang tapi dengan kejelian dan telaten semua dapat dilaksanakan dengan baik.
Banyak Pemilik burung / Boss yang tidak pernah lihat dilapangan pada saat latihan hanya menanyakan: “ Ngelatih berapa tadi... berapa section... bagus ga.. ada yg di siap ga buat lomba”.
Dengan sigap Joki menjawab secara lantang : “Sekian boss... siiippp... Bagus semua... sprint kelihatan... ninggal ninggal burung”. ( dijawab dalam hati oleh jokinya “ yah jelas ninggal khan dilepas duluan.. yg penting boss seneng... uang rokok lancar, besok jalan – jalan ikut lomba masalah menang urusan nomor 100”..
Saya pernah melihat pelatihan atlet yg sedang melatih atlet pon, seagames olah raga lari sprnter pada saat memasuki karantina Training khusus.. setiap pelatih memiliki catatan masing2 terhadap sprinter sehingga ia bisa mengontrol berapa menit pada sesi latihan ke sekian....
Sedangkan untuk merpati alangkah baiknya bila kita ingin profesional hendaknya ada orang yang bagian mencatat sprinter merpati, Mis : Merpati A, B, C dst.. didalam buku catatan khusus. Masing – masing merpati ada catatan tersendiri menyangkut porsi latihan guna melihat kinerja.
Lembar I : catatan mengenai merpati A
Lembar II : catatan mengenai merpati B
Lembar III : catatan mengenai merpati C
Yang berisi:
Section I :
1. Berapa kali terbangan
2. Jalurnya bagaimana
3. Sprin nya seperti apa
4. Nemplok kejoki apa ga
5. Tembaknya bagaimana...
Section II... dst maksimal sampai 4 sesi..
Sehingga Pemilik merpati / Boss tidak perlu tanya lagi kejoki bagaimana kinerja merpati karena ada sebagian joki yang ABS ( asal boss senang) saja jawabannya... ini pun bisa mengontrol berapa kali merpati dilterbangkan dsb.
Dengan demikian pemilik bisa melakukan analisa evaluasi terhadap merpati2 miliknya bukan hanya percaya sepenuhnya kepada perawat dan joki serta bisa mengontrol merpati A : besok latihan cukup sekian, Merpati B : porsinya ditambah dsb. Dengan harapan merpati – merpati yang kita latih bisa maksimal ..... thanks 
by : Cp. 087733991995
janoko.mozart.bf@gmail.com

Selasa, 11 Juni 2013

The Secret of the Champions


Rahasia Burung Juara
Ketika merpati yang anda harapkan menjadi merpati yang baik namun gagal menunjukan performa yang baik sesuai harapan anda maka tidak perlu mencari jauh-jauh untuk menemukan penyebabnya. Disini ada dua kemungkinan: Entah burungnya yang tidak baik atau memang pada saat dilatih tidak dalam kondisi yang baik. Mungkin saat ini sangat jarang ditemui bila seorang peternak tidak memiliki burung yang bagus atau trah juara karena penyebaran burung merpati begitu luas tidak mengenal waktu dan jarak.
Pada situasi saat ini kita tidak dapat memprediksi siapa burung yang akan menang disetiap perlombaan baik lomba tingkat lokal maupun nasional karena penyebaran Trah merpati juara begitu luas dan cepat sehingga penyebaran trah burung – burung juara itu saat ini tidak hanya dikalangan atas namun sudah menembus pada level menengah bahkan kalangan bawah. Bisa kita lihat pada setiap lomba, dimana pemenangnya selalu berubah – berubah dan sangat sulit ditemui bila yang menjadi juara hanya burungnya hanya itu – itu saja.
KESALAHAN BESAR 
Rendahnya kualitas merpati atau perawatan yang buruk?
Itulah dilema besar bagi para penggemar merpati sehingga membuat sprinternya tidak mendapat hasil yang maksimal.
Kualitas terbaik atau trah terbaik dan perawatan yang baik ini sudah berulang kali saya sampaikan  merupakan kunci untuk bisa menghasilkan burung yang baik. Dan ini tidak bisa dipandang sebelah mata, dan trah / keturunan terbaik yang selalu kita bayangkan menghasilkan burung yang baik tidak serta merta menghasilkan burung  yang baik. Tapi Anda tidak bisa menelan pendapat ini bulat- bulat :           
Jika seseorang tidak bisa menilai secara pasti apakah burung ini baik maka dia pun tidak bisa menilai bahwa burung yang ini buruk, sehingga dalam menilai burung tidak hanya menilai dari sisi baiknya saja namun kita juga harus mampu menilai dari sisi buruknya demikian juga sebaliknya,  sehingga kita bisa menilai burung secara keseluruhan dan utuh.
Kita sering menilai merpati dari segi warna maupun dari bulunya seperti sutra atau tidak atau dari bentuk tubuh katuranggannya lalu kita menilai bahwa merpati ini tidak layak untuk dipelihara apalagi untuk dilombakan. Menurut saya ini adalah kunci keberhasilan peternak atau penggemar merpati. Para penggemar merpati pun tahu mana merpati yang harus di upcare mana yang dapat diteruskan untuk dilatih dengan harapan bisa menjadi juara, namun begitu ditanya dari mana anda bisa menilai ???  Ini Rahasia Saya '.
Setiap merpati tidak ada yang sempurna dan pasti ada kekurangannya namun kita harus bisa memilih bahwa burung yang memiliki potensi untuk juara memiliki sedikit kekurangan dari pada burung yang tidak memiliki potensi juara.  Namun basic untuk memilih burung yang berpotensi menjadi juara harus burung yang dalam kondisi sehat baik pada saat piyik, dewasa maupun pada saat memasuki masa latihan dan lomba.  Dalam beternak yang harus diperhatikan bila dikandang kita ada burung yang mulai sejak piyik sakit – sakitan dan sulit untuk sembuh berarti merpati ini memiliki kondisi ketahanan tubuh yang tidak baik dan bila diteruskan sampai dewasa maka kecil kemungkinan untuk menjadi burung yang baik.



RAHASIA  MENCETAK BURUNG JUARA
Dalam memelihara merpati banyak cara untuk mencapai keberhasilan baik dalam beternak maupun dalam lomba, namun semua memiliki kesamaan bahwa kita tidak boleh mentolerir terhadap burung yang terus menerus sakit dan memerlukan pengobatan dan kita harus memiliki asumsi bahwa burung yang memiliki prospek untuk juara harus sehat sedang burung yang selalu sakit - sakitan tidak baik untuk dipelihara. Burung yang kita pelihara baik sebagai Breder maupun croser harus memiliki kondisi kesehatan super dan boleh sakit dalam kurun waktu lama dan berhari – hari.  Kesehatan pada merpati tidak datang dengan sendirimya namun perlu perawatan yang intensif dan terus menerus dengan pemberian vitamin, suplemen dan obat – obatan yang mendukung sangat diperlukan dan tidak jangan sampai terabaikan kebersihan kandang, sangat mustahil mencetak burung juara datang dengan sendirinya tanpa melalui proses perawatan yang serius.
Dalam memelihara merpati mungkin anda kurang memperhatikan burung yang tahan akan penyakit, perubahan iklim, bakteri dan virus. Kadang kala kita jumpai burung piyik dari trah burung terkenal dan hebat namun piyik ini sering sakit – sakitan serta selalu memerlukan perawatan extra dibandingkan dengan yang lainnya, lalu kita pun sayang karena kita kwatir, mudah – mudahan/ siapa tahu setelah dewasa bisa juara seperti indukannya atau seperti nenek moyangnya dan perhatian kita terfokus pada merpati tersebut. Ini adalah awal ketidak berhasilan kita dalam beternak dalam memelihara merpati karena burung yang lebih bagus akan tidak terawat karena perhatian kita terbagi terhadap burung – burung yang memerlukan perhatian lebih.
Banyak peternak bertanya-tanya 'apa yang harus saya berikan burung untuk membuat merpati lebih sehat? "ITU ADALAH PERNYATAAN YANG SALAH”.
Pertanyaan seharusnya adalah : APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN BURUNG YANG KUAT OLEH PERUBAHAN CUACA, burung yang sehat dari mulai mempersiapkan kedua indukannya (pairing) sebelum dijodohkan akan menghasilkan anakan yang baik dengan kekebalan yang baik yang tidak memerlukan obat-obatan terus-menerus? Jawabannya adalah seleksi terhadap piyikan anda dan jangan ragu untuk menyingkirkan secepatnya.
Anda harus jeli dan kejam untuk keberhasilan terhadap hasil ternakan dan semua merpati yang kita pelihara harus diperlakukan sama, bila kita menjumpai piyik yang menetes mau berkembang menjadi dewasa dan selalu menunjukkan gejala yang selalu sakit –sakitan maka anda harus gunakan tangan besi untuk menyingkirkannya. Dalam melakukan seleksi pun harus anda lakukan terhadap merpati yang diternak bahwa merpati yang memasuki masa ternak harus dalam kondisi fit dan sehat serta tidak dalam kondisi stress apalagi sakit sehingga mulai memasuki masa menjodohkan, bertelor, mengeram, meloloh kita sudah melakukan seleksi dan kita sudah mengamati sejak awal.
Penilaian terhadap Prestasi Merpati
Beberapa pernyataan penilaian terhadap merpati, yakni :
• Beberapa orang berpikir bahwa burung berasal dari Trah yang baik akan menurunkan anakan yang baik tidak selamanya ini terjadi.
• Burung berasal dari Trah yang baik bila sudah dilatih tidak menunjukkan kinerja yang baik harus segera di Upcare atau disingkirkan karena burung yang baik akan mudah dilatih atau ada peningkatan setiap masa latihan.
• Burung yang diternak (Breder) bila dalam empat tahun tidak memberikan keturunan yang baik untuk tidak dilanjutkan mengambil keturunan, bila akan hanya tetap dipelihara minimal bisa menjadi lolohan yang baik, agar tidak mempersempit kandang ternak.
• Merpati yang telah berumur 2 tahun ( 2 kali Rampas)  tidak ada peningkatan prestasi / kinerja harus segera disingkirkan karena akan jarang terjadi peningkatan prestasi terhadap merpati yang umurnya semakin meningkat menjadi tua.
• Burung yang kinerjanya baik akan mampu menunjukan prestasi dalam kurun waktu 2 tahun ( 2 Rampasan).

MERPATI MUDA
Di dalam lomba merpati pos yang diadakan di Belgia dan Belanda dalam kurun waktu dekade yang lalu, jika kita melihat hasilnya saat ini bahwa juara – juaranya banyak didominasi oleh merpati muda yang berumur 2 tahun. Merpati yang mendapat juara bukan dipengaruhi oleh faktor vitamin atau jamu karena banyak peternak yang mempersiapkan merpati mulai dari piyik hingga dewasa dengan pemberian sumplemen yang berlebihan dengan maksud agar merpatinya setelah dewasa memiliki  kondisi tubuh yang kuat namun dalam hasil penelitian berbeda bahwa pemberian obat-obatan selama bertahun-tahun membuat merpati menjadi lemah.
Banyak pemain / peternak merpati tidak menyadari bahwa obat dikembangkan untuk menyembuhkan penyakit bukan untuk menguatkan merpati atau menambah kemampuan merpati. Ketika merpati yang dilombakan tidak menunjukan hasil yang maksimal mereka berpikir bahwa pemberian obat kurang maksimal atau dosis obat kurang banyak, padahal obat dan vitamin tidak akan mempengaruhi kinerja burung hanya pemeberian vitamin yang sesuai akan membuat burung tetap sehat dan kondisi yang prima.

MENYAPIH MERPATI PIYIK
Di Eropa para peternak merpati Pos, menyapih piyikannya pda umur 4 minggu bahkan sekarang mulai umur 3 minggu dan hasilnya banyak merpati pos di Eropa yang juara pada saat piyiknya sudah disapih oleh indukannya. Dan mereka melakukan ini da beberapa alasan :
· Kalo terlalu lama meloloh maka indukan akan lama bertelor dan kondisi badan akan tidak baik untuk merawat bayi berikutnya atau bila indukannya langsung akan lama bila akan melatih kembali.
· Menyapih piyik pada saat lebih muda akan membuat merpati lebih jinak dan lebih dewasa dan piyik akan lebih survival dengan kondisi alam sekitar.
· Alasan lain yang baik untuk menyapih bayi pada usia dini harus dilakukan dengan mengadakan seleksi terlebihdahulu.


MENYELEKSI MERPATI SEJAK AWAL
Semakin awal anda melakukan seleksi maka akan semakin baik. Bahkan Anda sudah dapat memulai seleksi burung ketika masih dalam telur.
Beberapa saran tentang pemilihan / seleksi :
• Bila telor yang akan anda tetaskan 'berkerak' skala berpori maka segera singkirkan atau buang karena belum ada burung yang baik berasal dari telor yang berkerak atau berpori. Telur harus mengkilap dan mengkilap, sama seperti merpati sehat bulunya harus Cerah dan Cerah. Singkirkan telur dengan skala berpori berkerak lakukan pemberian vitamin pada indukan lalu ambil telornya lagi lihat sudah sesuai kriteria apa belum.
• Bila Anda akan memasang Ring pada merpati piyik berusia seminggu, mungkin anda akan melihat piyik yang ukurannya serta berkaki lebih kecil dibanding piyik yang lain dengan usia yang sama maka saran saya akan lebih baik disingkirkan karena burung seperti ini tidak akan menjadi baik apalagi berpotensi juara, karena burung yang baik akan sehat sejak dari piyik. Merpati jenis ini adalah merpati tanpa masa depan.
• Hati-hati untuk piyik yang selalu mencicit di sarang. Ini mungkin disebabkan oleh kanker (trikomoniasis) dan tidak kuat akan pengaruh obat-obatan atau vitamin yang diberikan. Tapi terhadap peternak yang baik ia akan peka terhadap piyik yang seperti ini dan akan segera memberi pengobatan. Dia sadar akan bahaya dan tindakan pencegahan trichomoniases. Secara umum piyik yang mencicit terlalu banyak tidak baik. Sekali lagi: Singkirkan mereka! Mereka adalah merpati tanpa masa depan dan tidak akan berprestasi.
• Juga tolong diperhatikan sarang yang ada piyikannya yang kondisinya selalu basah. Mereka basah karena indukannya terlalu banyak minum sehingga meloloh terlalu banyak air bukan sari – sari makanan. Ini memiliki alasan, Merpati yang minum terlalu banyak tidak dalam kondisi yang baik / tidak sehat,  ada sesuatu yang salah dengan pencernaan. Untuk meneruskan meloloh dengan indukan yang seperti ini adalah hal yang buruk. Hal ini juga bisa disebabkan oleh piyikan itu sendiri yang tidak memiliki kekuatan untuk membuang kotoran dipinggir sarang karena piyikan yang pandai akan membuang kotoran dipinggir sarang, sehingga ini salah satu kriteria untuk menyingkirkan piyik seperti ini.
• Kadang-kadang Anda melihat bulu-bulu di pundak belakang burung piyik yang tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan burung piyik yang usianya sama, burung piyik yang demikian lebh baik disingkirkan karena menandakan tidak memiliki vitalitas untuk mencapai prestasi yang lebih baik / menjadi juara
• Bila anda telah meyapih burung piyik, kemudian setelah turun kandang selalu minta makan / loloh burung2 yang ada disekitarnya baik yang bukan indukannya menandakan burung piyik tsb tidak memiliki pendirian atau karakternya tidak kuat.
• Ciri – ciri ini pun ditandai sejak burung masih piyik dan mulai mencari tempat tidur bila malam hari kadang kita menjumpai burung yang berukuran besar lebih banyak diam kurang bergerak sehingga malas utk kesana kemari atau burung yang lebih banyak dilantai dan tidak mampu bertengger menandakan burung ini malas untuk bergerak ini pun jenis merpati yang tidak memiliki prospek juara. Merpati yang kuat yang memiliki prospek untuk juara akan memiliki bentuk tubuh proposional modern agak kecil sehingga lincah untuk bergerak bila dipegang ukuran badan seperti Buah Per.
KESALAHAN YANG SULIT DIHILANGKAN
Hal ini sering terjadi oleh setiap peternak dan terjadi kekeliruan kesalahan dalam penilaian terus menerus di mana membiarkan piyik untuk terus berkembang hidup sampai dewasa padahal piyik tersebut tumbuh dalam keadaan tidak sehat. Dan ini tidak pernah terjadi dimana burung Juara, sejak usia piyik selalu sakit – sakitan dan begitu besarnya akan menjadi juara. Mulai sekarang bila anda melihat burung yang sejak piyik sakit – sakitan segera di singkirkan karena burung yang juara akan memiliki kesehatan yang baik, dankesehatan merupakan hal utama yang dibutuhkan pada burung pada usia berapa pun. Burung yang berpotensi dan memiliki peluang untuk menjadi juara harus selalu sehat sampai usia berapa pun, karena untuk menjadi burung juara hal yang paling utama adalah burung harus selalu sehat.
CIRI POSITIF BURUNG YANG MANDIRI DAN BERKARAKTER
Selain ciri kesehatan yang utama bagi burung yang baik maka ciri lain yang dapat dikenali dengan mudah terhadap burung piyik yang mandiri dan berkarakter adalah burung tersebut akan selalu berusaha ditempatnya dan tidak mudah berpindah – pindah dari tempatnya sekalipun di suasana gelap. Ini salah satu ciri burung yang mandiri dan berkarakter dengan mempertahankan tempat tinggalnya serta tidak berpindah – pindah.
DI KESIMPULAN
Merpati dengan bentuk tubuh proposional yang sempurna, mata yang sempurna, bulu sempurna dan bahkan silsilah Trah burung juara merupakan burung yang memiliki nilai yang tinggi namun belum tentu burung seperti ini akan menjadi menjadi juara dan menurunkan anakan juara. Ini merupakan salah satu problematik yang harus bisa dipecahkan. Seorang Care master yang baik akan selalu mengutamakan kesehatan dalam memilih merpati yang baik namun hal penting lainnya dalam menilai burung yang baik tidak boleh ditinggalkan seperti merpati harus berkarakter, mampu berorientasi wilayah dengan cepat, memiliki kecerdasan yang baik, stamina yang baik, serta kemampuan beradaptasi ditempat baru / wilayah, hal ini tidak bisa dilihat dengan mata, perasaan dan rabaan kecuali dengan ditest dilapangan.
Jadi kesalahan menilai Racer akan tejadi bila menyampingkan kesehatan burung tersebut karena hal utama untuk seekor racer adalah harus selalu dalam kondisi sehat. Jangan pernah melombakan burung dalam kondisi yang kurang sehat karena akan memperburuk prestasi burung tersebut. Jangan pernah berpikir obat dan vitamin atau doping akan membuat burung merpati terbang lebih cepat atau untuk menjadi pemenang/ juara. Orang-orang Belgia dan Belanda seperti Klak, Engels, Houben dan banyak lainnya yang telah berhasil mencetak sprinter – sprinter burung pos sehingga sukses sepanjang hidup mereka namun mereka tidak seperti dokter atau ahli kimia yang memiliki pikiran dimana obat, vitamin dan jamu dapat mempercepat terbang merpati sebaliknya obat dan lain sebagainya hanya membuat burung menjadi sehat. Dan mereka semua memiliki kesamaan bahwa mereka menyadari untuk mencetak sprinter atau racer yang baik harus melalui seleksi. Selain hal – hal diatas yang telah disebutkan untuk mejadi burung juara harus dilaksanakan manajement secara benar dan tepat lalu kontinue serta adanya hubungan yang harmonis sesama anggota team.
Selamat menyimak bila ada yang tidak sesuai silahkan koreksi....
By Janoko Mozart Bf
 Cp. 087733991995

Senin, 15 April 2013

INDUK BETINA JANOKO MOZART BF

(1) FAIR 149 : SINGA PUTRA - PUMA/JANOKO 41
(2) HLDR : Kakak GUMAYA ( Satu Ibu - Bpk )

(3) MOZART 82 : JANOKO 214 ( F1 HR 47 X INDUK JANOKO ) - F1 MONSTER

(4) F1 REFORMASI - GOLDEN BOY 808 (MERCY X INDUK JANOKO )


(5) JANOKO 255 : EXCELLENT - BALENO / NARKOBA 

(6) AFU 123 : JUNIOR (JEMBER) - BATAVIA (JEMBER)
 
(7) JANOKO 179 : SABU - EXCELLENT

(8) BETINA DELTIG MOZART ( TRAH MAMA CHELSIE)

(9) F1 MICKY BLOROK



(10) BETINA SABRINA
 (11) JANOKO MOZART  (INDUKAN SUPER )


(12) JANOKO MOZART 928


(13)JM 641




Jumat, 12 April 2013

INDUK JANTAN JANOKO MOZART BF


(1 ) Micky Janoko
# Saudara Janoko Ring 42, satu induk jantan beda induk betina, bila Janoko 42 induk betina anak Excellent / Mercy 
# Style : Terbang Tanggung, depan joki turun sprint, tembak keras. 
# Status : induk Super Janoko Mozart team



(2) Grand Micky
Merupakan Anak Micky yg style terbang serta Tarung mirip Induknya micky.. 
 # Terbang Tanggung, 100 M, turun Ng L sprint tembak keras. 
# Induk Jantan : Micky  janoko 73
# Induk Betina : Lelet Janoko / Batavia jember 
# Status : Indukan Super. 



 







(3) ANGEL JUNIOR
RING JANOKO 213
Style : 
- Terbang Tanggung, depan joki sprint tembak keras.
Induk Jantan : HR 47 ( Trah Mercy)
Induk Betina : F1 Excellent Janoko.
Status : Indukan Super.




(4) ANGEL JUNIOR II
RING JANOKO 214
sdr. kembar JANOKO 213







 (5) MEGAN JAYA
(F1 MONSTER)
Ring : Kintakun 302
Status : Indukan Super
Mania Andokan setanah air sudah Hapal dengan style  sprinter yang satu ini karena sdh sering terjun di lomba2 Nasional dan sudah sering meraih juara baik Galatama dan LU 





(6) GRAND MONSTER
RING MOZART 62
INDUK JANTAN : MEGAN JAYA
INDUK BETINA : KINTAKUN 123 ( F1 kakak betina Monster)
Status : ternak











(7) JANOKO JUNIOR 
Anak Janoko 42 langsung yg style terbang dan tembaknya mirip dengan induk jantannya
(8)
(9)
(10) Deltig 259 LEAK ( lensa X f1 Reformasi)


(11) Hoki 800 ( sdr. jendral muda )


(12)FAIR 280 : Sdr sebapak - seibu dgn Kris Juara Aniversari 2012 
            F1 : PUMA

(13) Ring besar CHO 289
         Anak Khayana Terakhir ( Masih Aktif mengeluarkan bibit )





(14)



(15) KELABANG (MATADOR X BETINA ANAK PUMA)


(16) MOZART 638

(17) EXCELLENT MUDA
         Ring JANOKO 252
(18) PUTRA JANOKO KEMBAR
         Ring AYN 33 ( ANAK PERTAMA JANOKO)

   Ring AYN 26 ( ANAK PERTAMA JANOKO)


    

( 19 ) KAKAK JANOKO  (RING JANOKO 18)
Janoko 18 satu bapak dan ibu satu Trah dgn Janoko 42, hanya Ibu Janoko 18 adalah kakak dari Ibu Janoko 42 ( induk betina sama2 anak Excellent ) sedang Induk Jantan sama - samaBalik Nama.

(20) ANGEL MONSTER RING MOZART 90 ( JANOKO 214 X F1 MONSTER)

(21) INOVASI 153 ANAK LANGSUNG KELANA LASER X Kakak Induk Janoko

 (22) Ring PALEM ( F1 Singa Prada )

(23) RUBY 829 : MONALISA  ( F1 MEONG X F1 TOYA )



( 24 )  KINTAKUN 89 ( F1 MONSTER )



MERPATI YANG SAAT INI ADA PADA KAMI MEMANG BUKAN YANG TERBAIK,

NAMUN UNTUK MENJADI YANG TERBAIK DIANTARA YANG BAIK...
HARUS BERAWAL DARI YANG BAIK,...
MENCARI BIBIT YANG TERBAIK,...
BETERNAK DENGAN SISTEM YANG BAIK..
PERAWATAN DENGAN PANDUAN YANG BAIK..
MELATIH DENGAN CARA YANG BAIK...
BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK...

JANOKO MOZART BF..

Rabu, 10 April 2013

MENGENAL JENIS PENYAKIT PADA MERPATI DAN PENGOBATANNYA



Untuk memudahkan, kita kelompokkan jenis penyakit tersebut berdasarkan penyebabnya.
1. Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus
- Newcastle Disease (ND)
- Paramyxovirus (sejenis ND)
- Pigeon Pox (patek)
- Herpesvirus
- Adenovirus
- Circovirus
- Arbovirus

Penyakit yang disebebkan oleh virus tidak bisa diobati dengan antibiotik, tetapi hanya bisa dicegah dengan cara vaksinasi. Penyebuhan hanya mengandalkan pada daya tahan tubuh untuk mengatasi berkembangnya virus tersebut. Pada saat daya tahan tubuh sudah mampu mengatasi, maka dengan sendirinya burung akan sembuh. Tetapi kalau anti-body tidak kuat burung akan mati.
Burung yang terkena penyakit yang disebabkan oleh virus bisa juga diberi anti-biotik berspektrum luas seperti Baytril atau Amoxyline. Tujuannya bukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut, tetapi untuk mencegah munculnya infeksi sekunder akibat kondisi tubuh yg lemah. Burung yang terkena penyakit karena virus, yang terpenting dilakukan adalah diisolasi, jaga kebersihan kandang dan beri makanan yang berprotein untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Kalau burung nggak mau makan bisa dibantu dengan spet cairan infus.
Jenis penyakit karena virus yang paling umum adalah ND/Paramyxovirus dan Pox (cacar).

2. Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri.
- Paratyphoid
- Mycoplasmosis
- Clamydiosis
- Pseudotuberculosis
- Aspergillosis
- Candidiasis
- Ulcerative Enteritis
- E-Coli
- Streptococus Bovis
Dari jenis penyakit tersebut di atas, yang paling umum dijumpai adalah
Paratyphoid, Clamydiosis, Streptococus Bovis dan E-Coli

3 Penyakit yang disebabkan oleh Protozoa
- Coccidiosis
- Trichomoniasis/Canker (Goham)
- Malaria
- Pseudomalaria
- Hexamitiasis
- Toxoplasmosis
- Leucocytozoonosis
Dari jenis penyakit tersebut di atas, yang paling umum adalah coccidiosis dan Canker (goham).

4. Penyakit yang disebabkan oleh parasit.
- Cacing Pita (tapeworm)
- Cacing Gelang(roundworm)
- Cacing Rambut.(hairworm)

5. Penyakit yang disebabkan oleh Ectoparasite (Kutu)
- Lice
- Mites
- Pigeon Fly

1. Goham (Canker)
Goham atau Canker merupakan penyakit merpati yang paling umum dijumpai. Penyakit ini sebenarnya semacam sariawan yang disebabkan oleh protozoa trichomoniasis. Karena penyakit ini paling umum dijumpai, maka apabila burung anda terlihat kurang fit, maka kecurigaan pertama adalah Goham.
Goham sangat mudah menyerang burung yang stress karena berbagai sebab, terutama stress karena kelelahan atau perjalanan jauh.
Goham bisa menyerang bagian tubuh mana saja mulai dari mulut sampai dubur seperti terlihat pada gambar di atas.

Mendeteksi Goham sebenarnya tidak terlalu sulit.Beberapa tanda-tanda goham yg paling umum adalah:
1. Ada bercak kuning di mulut seperti terlihat pada gambar 1. Tetapi apabila goham menyerang organ bagian dalam tentu bercak kuning tidak terlihat. Untuk goham yang menyerang organ bagian dalam, maka mulut burung akan tercium bau busuk. Oleh sebab itu apabila ada burung yang terlihat kurang sehat, maka perlu diperiksa mulutnya dan dicium.
2. "Pinguin posture", yaitu burung akan berdiri seperti pinguin atau bebek dengan badan terangkat seperti gambar piyik di atas.
3. Kotoran mencret dan berwarna hijau.
4. Banyak minum
5. Telih tidak turun,
6. Badan terasa berat ("lady feel")
7. Bulu terlihat kering dan kusam.

Penularan goham adalah melalui kontak langsung dan air liur. Burung indukan yg kena goham maka saat meloloh akan menularkan kepada piyiknya. Oleh sebab itu, sebelum indukan meloloh perlu diberi obat anti-goham 1/2 dosis (3 hari). Burung yang sedang meliloh apa bila lolohannya tercecer di sarang maka piyiknya akan terkena goham di bagian dubur seperti gambar di atas (navel canker). Goham juga mudah menular melalui air minum. Oleh karena itu, burung yang terkena goham, tempat minum dan makannya di pisah. Lebih aman lagi, burung yang terkena goham diisolasi.
Kalau kita tidak yakin burung2 teman bebas dari goham, maka saat latihan bersama ada baiknya tempat minumnya tidak tercampur dengan burung orang lain. Ini penting terutama kalau kita maen balap atau kolongan.
Pengobatan goham bisa menggunakan anti biotik Metronidazole, Carnidazole, Ronidazole atau Dimetridazola. Metronidazole terbukti efektif mengatasi goham dan harganya pun relatif murah dan bisa didapat di apotik.
Dosis yang dianjurkan adalah 50 mg/hari. Karena saya agak ragu dengan kekuatan anti biotik yang beredar di Indonesia, bisa menggunakan dosis 75-100 mg. Jadi kalau kita pake Metronidazole 500 mg, maka 1 tablet bisa dibagi 4-6. Pengalaman saya belum lama ini diberi 1/6 tablet dan hanya dalam 2 hari goham sudah bersih. Meskipun goham sudah bersih, tetapi pemberian anti biotik dianjurkan 5-7 hari agar betul2 tuntas dan menghindari bakteri kebal.
Kalau kita membawa burung dari luar kota atau dari tempat lain ada baiknya diberi obat anti goham 1/2 dosis (3 hari). Untuk burung yang stress karena perjalanan jauh atau terlalu lelah, cukup diberi obat 1 kali saja

2. Infeksi Saluran Pernapasan
       Penyakit pada sistem pernapasan pada umumnya terjadi pada saat burung aktif dimainkan. Gejala yang umum terlihat pada burung yang terkenana infeksi saluran pernapasan adalah:

1. Pada stadium dini, mata terlihat berair dan pada stadium lanjutan mata seperti belekan seperti terlihat pada gambar di atas.
2. Keluar cairan dari hidung
3. Cere (bagian hidung yang berwarna putih) terlihat lembab dan kotor (tidak putih bersih)
4. Burung suka bersin dan menggaruk-garuk matanya dengan kaki.
5. Nafas terlihat berat (megap-megap.
6. Apabila mulut dibuka maka tonsil terlihat membengkak dan saluran pernapasan (windpipe) menyempit.

Beberapa faktor penyebab terjadinya infeksi saluran pernapaan antara lain:
1. Faktor lingkungan (kandang lembab, terlalu padat/overcrowding)
2. Faktor manajemen yang buruk (lembab, kualitas pakan, latihan yang berlebihan)
3. Faktor penyakit (bakteri, jamur, dan kutu)

Beberpa jenis bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan antara lain Clamydiosis/ornithosis,Mycoplasama, Haemophilus. E-Coli pada stadium tertentu juga dapat menyebar pada sistem saluran pernapasan.
Serbuk jamur (Aspergillus Fumigatus) yang terhisap oleh merpati juga dapat menjadi faktor penyebab gangguan pernapasan. Dalam kandang yang lembab, jamur akan tumbuh dengan subur. Selain itu kutu (mites) yang masuk ke lubang hidung juga dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Penularan infeksi saluran pernapasan adalah melalui kontak langsung dengan perantara air minum atau lendir yg keluar saat burung bersin. Bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan pada umumnya bertahan hidup di luar tubuh burung selama 1 atau 2 hari. Pembersihan kandang dengan menggunakan disinfektan dapat mencegah penularan kepada burung lain.
Pengobatan burung yang terkena infeksi saluran pernapaan sangat tergantung pada penyebab dari infeksi tersebut. Namun apabila infeksi karena bakteri, maka obat yang direkomendasikan adalah doxycicline+tylosin dengan merek dagang Doxy-T (kalau tidak salah keluaran Oropharma) dan Enrofloxacine (Baytril). Anti-biotik derivatif tetracycline juga efektif mengatasi infeksi saluran pernapasan.
Untuk penggunaan Baytril dapat diberikan 3 tetes sebanyak 2 kali per hari selama 5-7 hari dan dapat diperpanjang sampai 10 hari atau bahkan lebih. Hanya menurut laporan riset terbaru, penggunaan Baytril secara intensif selain berpotensi menimbulkan kekebalan juga dapat mengganggu fertilitas, terutama pada burung betina.
Menurut Dr. Wim Peters, burung yang terkena infeksi saluran pernapasan dapat pula diberi suntikan streptomycin atau terramycin 1/2 ml. Menurut Peters, semakin keras burung memberikan reaksi kepada suntikan, maka penyembuhannya akan semakin cepat. Reaksi keras misalnya burung muntah atau pinsan. Tempo hari Mas Chito dan Mahardikabf menggunakan Medoxy. Kalau memang kandungan Medoxy adalah Doxycicline atau streptpmycin atau terramycin, maka bisa juga digunakan untuk penyembuhan infeksi saluran pernapasan.

3. Paratyphoid
        Paratyphoid disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhimurium. Paratyphoid umum dijumpai pada merpati dan dianggap lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan penyakit goham dan saluran pernapasan. Burung piyik yang terkena paratyphoid sistem perncernakan dapat mati dalam waktu sangat singkat (mendadak). Bahaya lain dari paratyphoid adalah karena bakteri ini dapat hidup dalam periode yang sangat lama di luar tubuh burung sehingga sterilisasi kandang agak sulit. Paratyphoid juga bisa terbawa oleh burung lain yang masuk ke kandang kita, sehingga perlu kehati-hatian kalau membawa burung baru dari luar.

Paratyphoid dapat menyerang semua bagian tubuh seperti:
1. Saluran pencernakan.
Jika paratyphoid menyerang saluran pencernakan maka burung akan menunjukkan gejala tidak mau makan, badan terasa ringan (ampyang), kotoran mencret berwarna hijau dan kadang kalau berbusa. Selain, terkadang bulu leher berdiri seperti pada gejala burung yang terkena virus herpes.

2. Saraf otak (Miningel Form).
Apabila paratyphoid menyerang syaraf otak maka burung terlihat seperti kena ND (celeng). Bedanya, burung yang terkena paratyphoid kepalanya tidak muter hanya tidak bisa berdiri tegak seperti lehernya lumpuh (seperti dalam gambar). Sementara kalau ND burung kepalanya akan muter2 dan cenderung jalan-jalan.

3. Persendian (Join Form).
Apabila paratyphoid menyerang persendian maka akan menimbulkan bengkak. Biasanya persendian yang diserang adalah sapar, pergelangan kaki dan lutut.


4. Menyerang organ tubuh bagian dalam (Generalized atau Multi-organ Form).
yang lain termasuk alat reproduksi. Kematian bisa sangat cepat terjadi tanpa ada tanda-tanda
Paratyphoid juga bisa menyerang organ tubuh klinis yang terlihat (mati mendadak). Sementara kalau menyerang sistem reproduksi akan menyebabkan burung mandul (steril). Kalaupun tetap bisa bertelur dan menetas, biasanya akan menimbulkan piyik cacat atau mati saat masih dalam bentuk embrio.

Pencegahan:
       Karena Salmonella dapat hidup di luar tubuh cukup lama (bulanan), maka kebersihan kandang menjadi sangat penting. Secara teratur kandang harus disemprot/cuci dengan disinfektan. Hanya yang perlu diingat, jangan menggunakan disinfektan yang berbahan alkaline karena salmonella justru tumbuh subur di medium alkaline. Tempat makan dan minum juga sebaiknya dicuci dengan disinfektan yang mengandung clorine.
Cirilain dari Salmonella adalah tidak hidup di medium yang asam (acid). Oleh karena itu, sekali-sekali kandang perlu disemprot/dicuci dengan air yg asam (acidifying). Ini bisa dilakukan dengan mencampur air untuk mencuci dengan cuka makan (5%). untuk 1 liter air dicampur dengan 1 sendok makan cuka (10 ml).

Hati-hati memasukkan burung dari luar. Apabila ada keragu-raguan tentang burung baru yg masuk, sebaiknya dikarantina dulu dan diberi baytril selama 3 hari (1/2 dosis). Burung baru juga bisa dimandikan dengan air yg dicampur sedikit cuka dan garam. Memandikan burung dengan air yang dicampur cuka dan garam selain mencegah paratyphoid juga baik untuk kesehatan bulu dan mencegah kutu. Campuran air untuk mandi adalah 10 ml cuka + 1 sendok makan garam untuk 4 liter air (1 gallon).

Apabila dalam kandang sudah ada kasus burung yang terkena paratyphoid dalam jumlah cukup banyak (3 % dari jumlah burung) atau sering terjadi kasus paratyphoid, maka untuk pencegahan semua burung, air minum dapat diberi Baytril dengan campuran 1 mil untuk 1 liter air selama 5 hari. Dan setelah itu perlu diberi probiotik selama 3-5 hari.

Pengobatan:

Sampai saat ini Baytril masih diangggap obat paratyphoid yang paling efektif dengan dosis 3 tetes 2 kali setiap hari selama 7-10 hari dan bisa sampai 14 hari. Antibiotik lain yang dianjurkan adalah amoxycillin. Kelabihan Amoxycillin dari Baytril adalah Amoxycillin tidak mengganggu fertilitas sehingga dapat digunakan pada saat menjelang masa breeding (untuk preventif). Selama dalam pengobatan dianjurkan untuk diberi vit B-Complex

Apabila persendian sudah bengkak atau leher tengleng, anti biotik tidak akan menyembuhkan bengkak dan celeng. Perlu treatment lain setelah paratyphoidnya sembuh. Tetapi burung yg sudah terkena paratyphoid cukup parah tidak direkomendasikan untuk jadi racer atau breeder. Kalaupun jadi babuan, dikhawatirkan juga akan menulari piyiknya.

4.    COCCIDIOSIS
       Coccidiosis adalah infeksi saluran pencernakan yang disebabkan oleh protozoa/parasit Cocidia. Infeksi ini bisa menyerang semua jenis binatang. Untuk merpati, infeksi disebabkan Cocidia jenis Eimeria Colombanum dan Emiria Labbeana. Cocidia merusak sel dinding usus namun apabila jumlah Cocidia dalam dinding usus tidak terlalu banyak maka burung tidak akan terlihat sakit. Apabila burung mengalami stress atau daya tahan tubuhnya menurun akibat infeksi yang lain, maka jumlah Cocidia akan berkembang pesat. Gejala burung yang terkena adalah kotoran encer berwarna hijau kecoklatan, bebau menyengat dan apabila sudah parah ada seperti bercak darah. Karena kerusakan terjadi pada sel dinding usus, maka burung juga berpotensi kena anemia. Itu sebabnya rongga mulut terlihat pucat.

Penularan cocidiosis seperti cacing, yaitu melalui kotoran. Telur cocidia akan terbawa bersama kotoran dan apabila tercampur dengan makanan akan menular. Di dalam tubuh, telur cocidia akan menetas dan berkembang biak. Lingkungan yang mendorong berkembangnya cocidia adalah kandang yang lembab dan hanyat dengan temperatur sekitar 28 derajat C.
Karena penularannya melalui kotoran, maka pencegahannya adalah menjaga kebersihan kandang. Upayakan makanan dan minuman jangan sampai terkena kotoran burung.
Obat cocidiosis untuk binatang lain bisa juga untuk merpati. Hanya perlu penyesuaian dosisnya saja. Derivatif Sulfonamide efektif untuk mengatasi cocidiosis. Obat lain yang juga direkomendasikan adalah Sulfaquinoxalin, Sulfadimethoxine dan Sulfaclorpyrazine. Pemberian obat selama 3 hari.

5. COLIBACILLOSIS
    Colibacillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli atau lazim disebut dengan E-Coli. Bakteri ini pada umumnya berada di saluran pencernakan tetapi bisa juga menyebar ke organ tubuh yang lain. Bakteri E-Coli pada dasarnya dijumpai di manusia dan hewan. Ada sejumlah strain E-Coli dari yang tidak berbahaya sampai yang menyebabkan sakit. Jika jenis atau strain E-Coli adalah jenis yang tidak berbahaya dan dalam jumlah yang tidak banyak, maka bakteri ini tidak menyebabkan burung sakit.

Masalah akan timbul apabila strain bakteri yang ada dari jenis yang berbahaya dan dalam jumlah yang berlebihan.
Apabila E-Coli menyerang sistem pencernakan maka gejala yang terlihat adalah burung diare dengan kotoran berwarna hijau dan putih dimana warna putihnya menyebar (Pada burung yg sehat, warna putuh akan mengelompok). Karena diare yang hebat, maka pantat burung akan basah. Ciri lain dari burung yang terinfeksi E-Coli adalah kotoran berbau menyengat.
Apabila C-Coli menyebar ke sistem reproduksi maka akan menyebabkan burung infertil, telur hitam tetapi tidak menetas atau warna putih (bening). Terkadang, cangkang telur juga lembek seperti kekurangan kalsium. E-Coli juga dapat menyebar ke ginjal, hati atau pankreas yang berdampak pada memperlemah kinerja burung (weakening factor)
Gejala lain yang umum adalah burung menjadi kurus dan "ampyang" karena infeksi di sistem pencernakan. Pada stadium tertentu (cukup parah) burung akan banyak minum dan muntah.
E-Coli sering kali menyerang piyik yang berumur antara 7-15 hari. Jika ini terjadi maka menyebabkan piyik mati tiba2.

Sebagai bakteri, maka E-Coli akan tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan kotor. Karena E-Coli pada umumnya terdapat pada sistem pencernakan, maka penularan terjadi melalui kotoran.
Pencegahan E-Coli dapat dilakukan dengan menjaga kandang agar tetap bersih dan kering, membersihkan alat minum dan makan dengan air campur cuka, pemberian probiotik secara teratur (2X seminggu), mencampur air minum dengan sedikit cuka apel, menghilangkan faktor penyebab stress (umumnya kandang terlalu padat dan latihan yang berlebihan).

Antibiotik berspektrum luas seperti amoxyciline pada prinsipnya efektif untuk mengatasi E-Coli. Namun akhir2 ini ditemukan bahwa penggunaan antibiotik mulai kurang efektif akibat cara pemberian antibiotik yang tidak benar (dosis yg tidak tepat). Penggunaan antibiotik harus hati2 karena dapat juga membunuh bakteri yg diperlukan oleh tubuh (bakteri yg baik).
Untuk mengatasi E-Coli lebih baik dengan mencegah, khususnya menjaga kebersihan kandang, menghilangkan faktor stress dan pemberian probiotik atau cuka apel secara teratur.

6.   TUMOR
      Tumor sangat umum dijumpai pada merpati, baik yang menyerang organ tubuh bagian dalam (tidak terlihat) maupun yang tampak dari luar. pada prinsipnya tumor dikelompokkan menjadi tumor ganas (malignant) dan tumor tidak ganas (benign).
Pengobatan tumor hanya bisa dilakukan dengan operasi. Tetapi apabila tumornya jenis yang tidak ganas, maka operasi tidak diperlukan, terkecuali kalau menyerang bagian tubuh yang mengganggu.

 7.     K U T U 
Kutu sangat umum dijumpai pada setiap merpati, hanya kuantitasnya saja yang berbeda. Gambar di atas merupakan jenis kutu yang umum dijumpai.
Banyak pemain merpati yang kurang memperhatikan masalah kutu karena dianggap tidak berbahaya. Memang kutu tidak menyebabkan kematian, tetapi dampaknya sangat merugikan, antara lain bulu menjadi rusak, anemia dan stress. Burung yang banyak kutunya akan terganggu saat istirahat (malam hari) karena gatel digigit kutu. Dan burung yang tidak beristirahat dengan baik tentu akan mempengaruhi kinerjanya.
Pengobatan kutu dapat dilakukan dengan obat kutu yang umum dijumpai di pasaran. Sejauh ini obat kutu yang dianngap efektif dan aman adalah yang mengandung Permethrin.
Hati-hati menggunakan obat pembasmi serangga karena bisa merusak bulu hingga keracunan. Saat di Forum lama, ada anggota yang menggunakan obat serangg (saya lupa merknya), tetapi bukan hanya kutunya yg mati, burungnya juga ikut teler. Kalau ada keraguaan, sebaiknya dicoba pada burung unthulan. Tunggu kira3 3 jam, dan apabila tidak ada reaksi yang membahayakan (burung mabok, misalnya) burung maka bisa dipakai pada burung player.

Mencegah kutu dapat dilakukan dengan menyemprot kandang dgn insektisida yg aman, memandikan burung dengan air yg dicampur sedikit cuka dan garam 2 X seminggu. Secara tradisional, rebusan air sirih saya dengan juga efektif dan aman digunakan untuk mencegah tumbuhnya kutu.

Semoga bermanfaat,...... 
 janoko.mozart.bf@gmail.com
 Cp. 087733991995