Tidak bisa kita pungkiri bahwa mulai tahun
2006 hingga saat ini sejak Janoko ring 42 menjuarai Lomba SI di Surabaya,
burung tersebut serta betina belahannya ibu dan bapaknya mencari incaran para
mania andokan ditanah air. Namun Kemampuan Janoko yang kabar terakhir berada di
Koneng Jakarta (Ilsogno) dan hampir tidak mengeluarkan bibit selalu menjadi
incaran mania andokan setanah air bahkan serasa tidak lengkap apabila dikandang
kita tidak ada trah janoko untuk bahan breding. Karena dari Trah Janoko dan
betina sesarangnya dengan ring 41, banyak mengeluarkan pembalap – pembalap
berkualitas baik dilomba lokal bahkan Nasional. Terminator dan Janoko junior
( Koneng), Pamungkas, Parikesit, Bintang
Jakarta, Garis (Muksin), Condro, Pantai
selatan, Keris ( Juara Aniversari 2012) (milik Fair team semarang) dan
masih banyak lagi. Kalau kita mau jujur masih banyak lagi, baik dari F1, F2, F3 sprinter – sprinter ditanah
air saat ini yang menjuarai lomba – lomba lokal dan nasional yang berasal dari
trah Janoko, namun banyak juga mania andokan yang kurang sportif sehingga
mencoba mengaburkan trah keturunan agar ternakan burung juara tersebut tidak
ketahuan namun trah burung lain yang muncul, sehingga keaslian trah atau garis
keturunan tidak jelas dan kabur. Memang dalam hal breding kita tidak bisa
mengetahui berapa persen kontribusi kedua indukan terhadap anaknya 50 : 50, 70
: 30, atau 90 : 10, ini pun tidak bisa dilihat secara fenotif ( fisik luar ) saja,
kita tentunya juga harus mempelajari hukum Gregor Johan Mendell agar tidak cepat – cepat berkomentar tentang
trah mana yang lebihdominan dalam daya turun keanakan. Mengenai Janoko anak
dari Excellent memang tidak bisa disalahkan apabila itu dari jalur betina lain
lagi bila dari jalur induk jantan.
Mengenai Janoko ring 42 yang fenomenal karena sampai
tembus penawaran angka 750 jt, mungkin dapat dikatakan merpati paling mahal
setelah leonard V&R 41. Namun bila dibandingkan dalam menurunkan kemampuan
keanak cucunya baik Janoko ring 42 dan betina sesarangnya ring 41 dapat
dibilang hampir merata. Sehingga kita perlu menggali keterangan kepada mania Andokan Jember an. Patrik
Haryanto ( masih keponakan alm. Ayin) serta Tapa ( Mantan joki Janoko team)
dengan beberapa kru janoko team Jember yang mengetahui persis silsilah Janoko.
Menurut keterangan orang – orang tersebut Janoko sebenarnya bukan anakan
langsung dari Excellent namun cucu. Janoko sebenarnya anakan langsung dari
burung yang bernama Balik Nama disilangan dengan betina hasil silangan
Excellent dengan betina Megan kaki berbulu gondrong ( trah Masa kini Nyo
situbondo). Sehingga tidak perlu heran
kalau keturunan Janoko sewaktu – waktu akan keluar anakan yang kaki berbulu
gondrong, sedangkan untuk ciri – ciri lain yang tidak bisa di pungkiri bahwa
keturunan janoko pasti sewaktu – waktu akan keluar warna kelabu tongkol atau
seperti ungu. Sehingga Janoko ring 42 merupakan hasil silangan Balik nama
dengan anak Excellent X betina anak Masakini (Nyo situbondo).
Menurut
keterangan Patrik dan Tapa mania andokan asal Jember bahwa Balik Nama adalah burung asli dari situbondo
berwarna Kelabu Tongkol ( mirip Janoko Junior sekarang ada di Fair Team
semarang ) dengan selap putih disayap sebelah kiri bulu nomor 4 dan 6 serta
tidak menggunakan ring (non ring), bentuk badan agak gundek. Balik Nama sendiri
anak dari Janur Kuning (Situbondo) dengan Betina warna Tritis Ring CHO (trah
Cempaka), sedangkan kakek Balik nama adalah burung yang bernama Cepe dan kakek
buyut Balik nama adalah Micky (Nyo Situbondo) disilang dengan betina anak 45
dimana burung tersebut juga masih milik Nyo. Untuk Janur Kuning sendiri
merupakan burung yang banyak mengeluarkan burung – burung top pada masa itu
seperti Angel dan Baret merah (Nyo Situbondo) namun beda Indukan dengan Balik
nama, Janur kuning sendiri pemilik aslinya Yadi orang tuanya Sun Situbondo,
keterangan ini dibenarkan oleh Didik samo jokinya Nyo Situbondo pada saat itu.
Asal
muasal Balik nama sendiri adalah milik saudara Naiming (Situbondo) yang diternak oleh sdr. Yadi dimana pada saat
itu sdr. Naiming membawa betina tritis Ring CHO (trah Cempaka) kemudian
keluarlah Balik Nama. Setelah dewasa Balik nama mulai menunjukkan
keisitimewaanya yakni dengan type terbang lop panjang – panjang dengan tembak
yang keras, namun pada saat itu Balik nama terdapat kendala tidak mau hinggap
di betinanya. Karena keistimewaan tersebut sehingga dibeli oleh Sdr. Patrik
Haryanto seharga Rp. 7.5 jt pada tahun 1999.
Anak – anak Balik nama menurut pengamatan
Patrik dan Tapa bukan hanya Janoko ring 40 yang sekarang ada di Koneng
(ilsogno) namun semuanya ada 7 (tujuh) ekor, baik yang masih ada maupun yang
sudah hilang. Anak pertama Balik nama semasa masih dilatih oleh Patrik, saat istirahat
mabung dijodohkan dengan Betina anak Kalibek keluar 2 ekor, 1 ekor hilang pada
saat mengikuti Lomba SI tahun 2000-an di Laguna pada saat itu Leonard juara I
ketemu Irama Achien semarang, Sedang
yang satu Warna kelabu silver Tongkol ring TB 003 (sekarang ada di Janoko
Mozart team semarang).
Setelah kondisi berumur sekitar tahun 2002-an,
Balik Nama diistirahatkan dititipkan dikandang Janoko team Jember untuk diambil
anaknya. Pertama di silangkan dengan betina Excellent X Masa kini ( namun bukan
induk janoko) keluar 3 (tiga) ekor, 2 ekor warna kelabu dan tritis dijual ke H.
Durahman (jember) dan keduanya hilang di lapangan Jenggawa dan Semba (Jember)
sedang yang satu warna kelabu tongkol selap ring Janoko 18 sekarang berada di
Kandang Janoko Mozart team, kemudian Balik Nama dijodohkan kembali dengan
adiknya masih anak Excellent dan betina anak Masakini (betina kelabu terang ada selap putihnya, betina tsb hilang di Bali
pada saat dipinjam oleh Janoko Mozart team dulu Deltig Mozart) hanya
diambil satu teloran maka keluarlah Janoko Ring 42 dan betina ring 41 ( yang
saat ini berada di Koneng Jakarta). Kemudian di silang kembali dengan betina
Gambir ( trah Mama Chelsie ) yang dibawa oleh (alm) Linan (Situbondo) keluarlah
Micky ring Janoko 73 ( saat ini juga berada di Janoko Mozart team Semarang)
kemudian setelah mengeluarkan Micky, Balik Nama hilang dikandang beserta
indukannya dan sampai saat ini tidak terdeteksi dimana rimbanya. Sedang untuk saat
ini anak – anak Balik Nama yang masih termonitor ada 4 ekor, 1 ekor di Jakarta
dan 3 ekor di Semarang.
by. Janoko Mozart Bf
Cp. 087733991995
Cp. 087733991995
Tidak ada komentar:
Posting Komentar